Penyakit Jantung pada Bayi dan Anak-anak: Apakah Mungkin?

dr. Adelin Dhivi Kemalasari, BMedSci, SpJP, FIHA
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah

Halo, Ayah dan Ibu Kejora!

Siapa bilang penyakit jantung hanya dapat dialami oleh orang dewasa? Kenyataannya, bayi dan anak-anak pun dapat memiliki penyakit jantung. Pada bayi dan anak-anak, ada satu kondisi yang terjadi bahkan sejak dalam kandungan, yaitu penyakit jantung bawaan (PJB) atau penyakit jantung kongenital.

PJB adalah kelainan pembentukan jantung sejak dalam kandungan yang melibatkan ruang jantung, katup jantung, dan/atau pembuluh darah besar. Sekitar 9 dari 1000 bayi di Indonesia lahir dengan PJB. Pembentukan organ jantung pada janin terjadi sejak sekitar hari ke-18 setelah pembuahan dan selesai sekitar hari ke 28. PJB biasanya sudah terjadi bahkan di saat ibu belum menyadari dirinya sedang hamil.

Mari kita mengenal lebih lanjut mengenai PJB dengan membahas beberapa pertanyaan di bawah ini:

Orangtua saya memiliki riwayat pemasangan ring jantung. Apakah nantinya anak saya akan memiliki PJB?

Belum tentu, karena keduanya merupakan jenis penyakit yang berbeda. Pada orang dewasa, penyakit jantung yang paling sering terjadi adalah penyakit jantung koroner, yang diakibatkan oleh pola gaya hidup yang sebenarnya dapat dimodifikasi sejak awal (tekanan darah, kolesterol, gula darah, kebiasaan merokok, hingga stres emosional). Sedangkan pada PJB, masalah jantung terjadi saat pembentukan organ jantung pada saat dalam kehamilan. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab PJB, namun ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko munculnya PJB, yaitu: memiliki riwayat keluarga dengan kelainan genetik, seperti sindroma Down atau sindroma Edward, menderita diabetes yang tidak terkontrol, konsumsi alkohol, rokok, atau obat-obatan tertentu selama hamil tanpa petunjuk dokter, atau mengalami infeksi virus seperti rubella terutama pada awal kehamilan.

Saya dengar anak dengan PJB kulitnya tampak kebiruan. Apakah berarti anak yang tidak pernah biru sudah pasti tidak mengalami PJB?

Belum tentu seperti itu, karena PJB sendiri secara umum terbagi menjadi dua jenis, yaitu PJB biru dan PJB tidak biru. Biru yang terjadi pun biasanya terlihat lebih jelas pada mulut serta kuku tangan dan kaki.

Bagaimana kita dapat mengenali gejala PJB pada bayi dan anak-anak?

Gejala yang dialami bergantung pada jenis dan keparahan PJB. Tidak seperti orang dewasa, bayi dan anak-anak belum dapat menyampaikan perasaan nyeri atau sesak. Gejala sesak pada bayi biasanya terlihat dalam bentuk menyusu yang terputus-putus dan seringkali hingga berkeringat, bayi/anak sering mengalami demam dan infeksi saluran pernapasan, anak terlihat kebiruan terutama jika sedang menangis dan beraktivitas, dan pada anak yang sudah bisa berjalan, seringkali memposisikan diri dalam keadaan jongkok jika kelelahan. Segera periksakan anak anda ke dokter jika mengalami beberapa keluhan tersebut.

Apakah semua anak dengan PJB tidak akan dapat tumbuh seperti anak-anak tanpa PJB?

Dengan deteksi dini, bantuan pengobatan medis yang baik, dan timing perawatan yang tepat, 9 dari 10 anak dengan PJB memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang seperti anak-anak lain pada umumnya.

Apakah mungkin terjadi PJB baru terdiagnosa saat usia dewasa?

Mungkin saja. Pada beberapa kasus PJB, kebocoran yang terjadi tidak menyebabkan gangguan sirkulasi yang bermakna, sehingga tidak menimbulkan gejala selama puluhan tahun. Tidak jarang pasien dengan PJB baru terdiagnosa pada saat pasien hamil karena merasa lebih sesak, bahkan mungkin juga baru diketahui pada usia 40-50 tahun.

Apakah semua anak dengan PJB harus dioperasi?

Tidak semua PJB memerlukan operasi. Penanganan PJB sangat tergantung dari jenis PJB yang dimiliki. Bahkan pada beberapa kasus kebocoran sekat jantung dengan ukuran yang kecil, ada kemungkinan akan terkoreksi atau tertutup sendiri seiring dengan usia anak yang bertambah. Namun sebagian lain membutuhkan perawatan berupa bedah maupun non-bedah. Kemajuan teknologi di bidang medis saat ini menghasilkan angka kesembuhan yang lebih tinggi.

Editor: drg. Valeria Widita W

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Leave a Comment

Open chat
Selamat datang di Kejora Indonesia ada yang bisa kami bantu ?