Saat Si Kecil Bertanya, “Ayah & Ibu, Mengapa Orang Tua Temanku Bercerai?”

Anita Carolina H, S.Psi., M.Psi., Psikolog
Psikologi

Halo, Ayah Ibu Kejora! Apa yang bisa Ayah dan Ibu lakukan jika si Kecil bertanya mengenai perceraian yang dialami oleh orang tua temannya?

 

  1. Terbukalah dengan semua pertanyaan anak mengenai perceraian

Saat mendengar atau melihat orangtua temannya bercerai, mungkin si kecil akan bingung dan memiliki banyak pertanyaan tentang apa itu bercerai. Usahakan jangan menganggap bahwa pertanyaan anak terkait perceraian adalah hal yang tabu, karena justru akan membuat si kecil semakin bingung. Ajaklah si kecil untuk berdiskusi dan terbukalah dengan semua pertanyaan si kecil tentang perceraian. Lebih baik jika si kecil bertanya pada Ayah dan Bundanya secara terbuka, daripada si kecil bertanya pada orang lain yang belum tentu bisa menjawab rasa ingin tahunya dengan tepat.

 

  1. Saat anak bertanya mengenai perceraian yang dialami orangtua temannya, tanyakan terlebih dahulu sejauh mana pemahaman anak mengenai perceraian.

Sebelum menjelaskan pada anak mengenai perceraian, Ayah dan Ibu boleh menanyakan kepada anak: “menurut kamu apa itu bercerai? bagaimana perasaan kakak melihat temanmu yang orangtuanya bercerai?”. Dengan mendengarkan terlebih dahulu sudut pandang dan perasaan anak terkait perceraian yang dialami temannya, hal ini akan membantu orangtua dalam memahami perasaan anak dan dalam memberikan penjelasan pada anak.

 

  1. Pahami usia anak dan jelaskan dalam kalimat yang mudah dipahami anak.

Anak dengan usia yang lebih besar mungkin akan lebih mudah memahami konsep abstrak seperti perceraian. Sementara anak dengan usia lebih kecil, masih sulit memahami konsep perceraian. Untuk anak dengan usia yang lebih kecil, jelaskan pada mereka mengenai perceraian dengan bahasa yang lebih sederhana dan konkret. Misalnya: “bercerai adalah ketika ayah dan ibu tidak tinggal satu rumah lagi, biasanya mereka akan punya dua rumah dan kedua rumah tersebut untuk anaknya. Namun ayah dan ibu yang bercerai pasti akan tetap menyayangi anaknya dan bahagia dengan kehadiran anaknya. Meski tinggal berpisah, ayah dan ibu yang bercerai tetap bisa bermain dan beraktivitas bersama anaknya”.

 

  1. Validasi emosi anak dan berikan support terhadap perasaannya

Ketika si kecil menunjukkan perubahan emosi saat melihat atau mendengar cerita perceraian dari orangtua temannya, bantu anak untuk dapat mengungkapkan apa yang ia rasakan. Hal yang wajar jika anak mungkin ikut merasa bersedih saat melihat orangtua temannya bercerai atau merasa takut jika hal tersebut dialami dalam keluarganya. Ayah dan Ibu perlu memvalidasi dan terima semua emosi anak, jelaskan jika perasaan tersebut adalah hal yang wajar.

 

  1. Ajarkan si kecil untuk bisa menjadi teman yang baik bagi temannya jika melihat temannya menunjukkan perubahan emosi / perilaku terkait perceraian orangtua.

Jika si kecil bercerita bahwa temannya menjadi berubah baik secara emosi / perilaku sejak orangtua temannya berpisah, Ayah dan Ibu bisa ajarkan kepada si kecil untuk berempati pada temannya. Misalnya: dengan menjadi pendengar yang baik saat temannya bercerita, menemani dan menghibur teman saat temannya merasa sedih, dan lain sebagainya, mengajak temannya bermain bersama saat merasa kesepian, dan lain sebagainya.

 

Semoga bermanfaat!

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Leave a Comment

Open chat
Selamat datang di Kejora Indonesia ada yang bisa kami bantu ?