Deteksi Dini pada Kondisi Pertumbuhan Janin Terhambat!

dr. Devy Marischa Malik
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Halo Ibu Kejora!

Apakah Ibu pernah mendengar suatu kondisi yang disebut pertumbuhan janin terhambat (PJT)? PJT, atau dalam Bahasa Inggris disebut Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) ialah suatu keadaan dimana janin mengalami kegagalan mencapai potensi pertumbuhannya. Ini adalah suatu proses yang terjadi didalam kandungan dan ditandai dengan adanya pertumbuhan janin yang tidak sesuai dengan usia kehamilan atau biasanya lebih kecil dari usia kehamilan. PJT dapat terjadi disetiap usia kehamilan, oleh karenanya penting untuk ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) secara teratur.

 

Mendeteksi PJT

Ibu, kondisi PJT dapat dideteksi sedari dini bila Ibu rutin melakukan pemeriksaan kehamilan. Untuk membantu penapisan PJT, beberapa faktor penting yang perlu Ibu perhatikan saat pemeriksaan kehamilan adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui usia kehamilan dengan pasti

Kesalahan mengetahui usia kehamilan dapat berakibat pada kesalahan penentuan taksiran berat janin. USG trimester pertama adalah saat yang paling tepat untuk mengetahui usia kehamilan.

  1. Pertambahan berat badan Ibu

Waspada bila Ibu tidak mengalami kenaikan berat badan pada kunjungan rutin.

  1. Kondisi umum Ibu

Kondisi umum yang perlu diperhatikan termasuk diantaranya adalah tekanan darah tinggi, penyakit metabolik, dan infeksi.

  1. Hasil pemeriksaan USG

Melalui pemeriksaan USG, Ibu dan dokter dapat mengetahui laju pertumbuhan janin dan juga taksiran beratnya, apakah sesuai dengan usia kehamilannya, ataukah lebih besar atau lebih kecil.

 

Semua bayi dengan berat lahir kecil disebabkan PJT?

Seperti yang diungkapkan sebelumnya, kondisi PJT dapat menyebabkan ukuran dan berat badan janin tidak sesuai usia kehamilannya. Namun tidak semua bayi yang terlahir kecil disebabkan oleh PJT. Bayi dengan berat lahir kecil dapat dikarenakan hal-hal di bawah ini, seperti:

  1. Bayi prematur atau kurang dari 37 minggu
  2. Bayi kecil masa kehamilan dimana sang bayi memang memiliki kecenderungan proporsi badan yang kecil namun sehat dan bugar
  3. Bayi dengan pertumbuhan janin terhambat
  4. Bayi dengan anomali atau kelainan.

Dari keempat hal di atas, hanya bayi dengan kecil masa kehamilan yang dianggap kondisinya normal.

 

Seberapa parah PJT?

Sebagai bagian dari usaha penapisan PJT, ada hal-hal penting yang baiknya Ibu tanyakan atau ketahui saat memeriksakan kandungan di dokter. Pada pemeriksaan USG Ibu bisa tanyakan:

  1. Apakah taksiran berat janin sesuai dengan usia kehamilan?
  2. Apakah jumlah air ketuban sesuai dengan usia kehamilan?
  3. Bagaimana laju pertumbuhan janin?
  4. Bagaimana arus darah janin?

Derajat keparahan PJT bervariasi mulai dari ringan hingga berat dan dapat berlangsung pada berbagai usia kehamilan. Pada PJT derajat ringan, dokter akan melakukan evaluasi ketat namun masih dapat dikoreksi tanpa harus melahirkan janin. Namun pada PJT yang berat, janin tidak mendapatkan cukup nutrisi dan oksigen sehingga terjadi suatu keadaan asfiksia dan janin sudah tidak bisa berkompensasi lagi. Kondisi seperti ini biasanya menjadi pertimbangan kuat untuk dilakukan terminasi kehamilan atau persalinan. Kondisi PJT yang berat harus dievaluasi ketat oleh dokter dan juga perlu persiapan support NICU jika ternyata usia kehamilan masih kurang dari 37 minggu. Dengan demikian, bukan hanya dokter kandungan saja yang dibutuhkan tapi juga dokter spesialis anak yang nantinya akan merawat sang bayi.

 

Jadi, Ibu jangan lupa untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ya! Tanyakan juga ke dokter mengenai empat hal di atas terkait kesesuaian pertumbuhan janin. Bila janin diketahui mengalami PJT, luangkan waktu lebih untuk berkonsultasi dengan dokter. Semoga Ibu dan janin selalu dalam keadaan baik dan sehat ya!

 

Editor: dr. Nurul Larasati

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Leave a Comment

Open chat
Selamat datang di Kejora Indonesia ada yang bisa kami bantu ?