Perlukah Susu Untuk Batita?

dr. Nessa Wulandari, M.Gizi, Sp.GK
Dokter Spesialis Gizi Klinik

Halo, Ayah dan Ibu sehat Kejora!
Pernahkah Ayah dan Ibu bertanya, apakah anak saya perlu diberi susu? Harus diingat bahwa rekomendasi menyatakan susu terbaik bagi bayi/anak usia 0–2 tahun adalah ASI. Usia 0–6 bulan wajib memberikan ASI eksklusif jika memungkinkan. Di atas 6 bulan, ASI dilengkapi dengan MPASI.

Susu berguna sebagai pelengkap makanan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi anak dengan maksimal 500 mL per hari. Perlu tidaknya susu sebagai nutrisi tambahan bagi anak batita harus disesuaikan dengan status gizi anak (termasuk status zat besi dan kalsium), oleh karena itu sebelum memberikan susu bagi anak selalu konsultasikan ke dokter.

Jenis susu untuk balita ada bermacam-macam, yaitu:

• Susu sapi cair:

  1. Susu jenis pasteurisasi
    Pasteurisasi merupakan proses pengolahan susu sapi berupa pemanasan. Pemanasan tersebut bertujuan untuk mengurangi jumlah bakteri/mikro-organisme yang bersifat merugikan bagi tubuh manusia (patogen) sehingga tidak lagi membahayakan kesehatan. Suhu pemanasan berkisar 630C selama 30 menit atau 720C selama 15–30 detik. Hasil dari pengolahan jenis pasteurisasi dapat menghasilkan susu full cream (lemak susu minimal 3,25%), low-fat milk (lemak 1%), juga skim milk (lemak 0,1%), dengan kandungan nutrisi berbeda-beda
  2. Susu jenis UHT
    UHT merupakan singkatan dari ultra high temperature. Proses UHT merupakan pengolahan susu sapi berupa pemanasan yang dikombinasi dengan proses sterilisasi pengemasan. Proses tersebut bertujuan untuk menghilangkan bakteri agar tidak mampu tumbuh berkembang di dalam kemasan tertutup pada suhu normal ruang. Suhu yang digunakan dalam proses UHT yaitu 135–1500C selama 2–5 detik. Hasil dari pengolahan jenis UHT dapat menghasilkan susu full cream (lemak susu minimal 3,25%), low-fat milk (lemak 1%), juga skim milk (lemak 0,1%), dengan kandungan nutrisi berbeda-beda. Setelah melalui proses UHT, tidak terjadi perbedaan nilai nutrisi pada lemak, protein kasein, laktosa dan garam mineral dibandingkan susu sapi perah, namun beberapa jenis vitamin hilang akibat pemanasan UHT seperti vitamin B1, B6, B9, B12 dan vitamin C.

• Susu formula untuk batita (growing up milk/toddler milk): susu diperuntukkan untuk anak usia 1–3 tahun, umumnya untuk menggantikan susu sapi. Memiliki kandungan kadar zat besi, vitamin C dan vitamin D lebih banyak dibandingkan susu sapi.

Susu segar atau susu yang langsung berasal dari sapi dan tidak melalui proses pemanasan adalah jenis susu yang tidak direkomendasikan untuk anak.

Sebelum memilih susu sapi atau growing up milk untuk batita Anda, konsultasi terlebih dahulu kepada dokter, perlukah pemberian tambahan susu? Perlu tidaknya pemberian tambahan susu untuk batita dipengaruhi oleh status gizi dan pola makan anak. Jika perlu, pemilihannya juga sebaiknya dikonsultasikan ke dokter sesuai kebutuhan batita Anda, karena kondisi setiap anak berbeda satu sama lain.

Ayah dan Ibu juga perlu memperhatikan juga kebersihan gigi dan mulut anak apabila mengonsumsi growing up milk atau susu sapi cair non-plain/memiliki rasa, karena kedua susu tersebut mengandung sukrosa/gula yang meningkatkan risiko gigi berlubang.

Editor : drg. Rizki Amalia

Sumber: WHO codex alimentarius, dairy processing handbook, IDAI.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Leave a Comment

Open chat
Selamat datang di Kejora Indonesia ada yang bisa kami bantu ?