Peran dan Efek Radiografi dalam Perawatan Gigi Anak

drg. Annisa Sabhrina drg. Annisa Sabhrina
drg. Annisa Sabhrina
Dokter Gigi

Halo Ayah dan Ibu Keluarga Kejora!

Pernahkah saat menemani si kecil ke dokter gigi, kemudian dokter gigi anda meminta untuk melakukan rujukan pemeriksaan radiografi pada gigi yang sedang dilakukan perawatan atau menjadi keluhan si kecil?

Mungkin ini kali pertama bagi anda sebagai orang tua menghadapi  tindakan pengambilan radiografi pada gigi anak. Hal ini bisa saja menimbulkan berbagai pertanyaan dalam benak anda, seperti apakah hal tersebut akan menyakiti si kecil, bagaimana prosedur pengambilan foto radiografi gigi atau efek radiasi yang akan ditimbulkan.

Mari kita bahas Ayah dan Ibu,

Radiografi pada kedokteran gigi merupakan hal yang penting dalam membantu proses penegakkan diagnosa, salah satunya pada kasus gigi anak. Diagnosa awal pada beberapa kasus seperti karies yang tersembunyi, abses pada gigi, kerusakan tulang rahang akibat trauma, fraktur pada gigi ( gigi patah ), dapat terlihat pada gambaran foto radiografi. Sehingga hal ini dapat membantu dokter gigi dalam mendeteksi masalah dan melakukan tindakan perencanaan perawatan gigi pada anak.

Meski terdapat risiko radiasi yang ditimbulkan dari paparan sinar x atau x-ray, baik pada pasien dewasa maupun anak. Berdasarkan paparan penelitian ilmiah, radiografi pada kedokteran gigi sangat aman untuk digunakan baik melalui permukaan luar atau dalam tubuh. Selain itu jumlah radiasi yang digunakan pada anak tergolong sangat rendah.

Terdapat 2 jenis pilihan radiografi pada gigi yang dapat dipilih berdasarkan kebutuhan jenis perawatan :

  1. Intra oral ( dalam mulut ) : Bitewing, Foto Periapikal, Foto Occlusal
  2. Ekstra oral ( di luar mulut ) : Panoramik, Cephalometri,  Cone Beam Computed Tomography (CBCT)

Sementara bila anda khawatir dengan jumlah paparan sinar x-ray yang dapat masuk ke dalam tubuh si kecil, mungkin gambaran berikut dapat mengurangi rasa cemas anda bahwa tingkat radiasi pada radiografi gigi anak cukup aman:

  1. Radiasi radiografi pada radiografi intra oral berkisar di 1,5 μSV
  2. Radiasi pada radiografi panoramik berkisar 2,7 μSV – 24 μSV
  3. Berdasarkan data ilmiah, batas maksimum sinar x-ray yang dapat diterima seseorang dalam kurun waktu satu tahun sekitar 5000  μSV

Selain dari tingkat radiasi yang tergolong cukup rendah, beberapa hal dilakukan agar tubuh si kecil tidak langsung terpapar sinar radiasi x-ray. ADA ( American Dental Association) merekomendasikan penggunaan apron/ rompi yang menutupi bagian dada dan lead collar atau penutup bagian leher untuk melindungi kelenjar tiroid.

Lalu bagaimana apabila si kecil terlihat takut dan cemas saat pengambilan foto radiografi, berikut tips yang bisa dilakukan:

  1. Terkadang peralatan radiografi terlihat menyeramkan dan membuat anak menjadi takut jadi beri pemahaman dan komunikasi yang baik dengan si kecil, seperti bercerita mengenai bentuk film yang digunakan, tata cara pengambilan foto
  2. Komunikasi dengan dokter gigi terkait pemilihan jenis foto radiografi serta metode yang digunakan dengan melihat usia anak, tingkat kooperatif pasien dan kondisi gigi atau bagian di dalam rongga mulut yang sedang dilakukan perawatan
  3. Anestesi lokal bisa dilakukan, bila si kecil terasa sangat sakit atau mual saat pengambilan foto secara intra oral
  4. Konsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis gigi anak, bila si kecil memiliki kebutuhan khusus

Sumber :

https://www.ecronicon.com › PDF
Web results
Dental Radiography and Radiation Damage to Children Article Review – ECronicon

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Leave a Comment

Open chat
Selamat datang di Kejora Indonesia ada yang bisa kami bantu ?