Osteosarkoma: Kanker Tulang pada Anak

dr. Aldo Fransiskus Marsetio, Sp.OT dr. Aldo Fransiskus Marsetio, Sp.OT
dr. Aldo Fransiskus Marsetio, SpOT, BMedSc
Dokter Spesialis Orthopedi

Halo, Keluarga Sehat Kejora! Beberapa saat yang lalu cukup banyak beredar berita orang-orang terkenal yang didiagnosis dengan berbagai macam jenis kanker, bahkan anak kecil sekalipun. Apakah kanker benar bisa mengenai semua umur dan dapat diketahui sedari dini? Jenis kanker seperti apa ya yang juga sering mengenai anak-anak selain kanker darah yang ramai dibicarakan? Mari kita simak ulasannya ya, Ayah dan Ibu.

Tahukah Ayah dan Ibu Kejora, disaat sel tubuh tumbuh diluar batas normal, sel tersebut dapat berkembang menjadi sebuah benjolan atau tumor. Tumor sendiri dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan tumor ganas yang lebih sering kita kenal sebagai kanker. Sayangnya, kanker tidak mengenal batasan usia dan dapat menyerang sang buah hati. Osteosarkoma adalah kanker tulang yang paling sering ditemui pada kelompok usia di bawah 25 tahun. Tidak jarang kanker ini mengenai kelompok usia anak-anak, terutama usia remaja, dikarenakan kanker ini muncul ketika masa pesat pertumbuhan. Osteosarkoma juga lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibanding perempuan.

Selain faktor resiko tersebut, ada beberapa faktor lainnya yang dapat menyebabkan peningkatan resiko munculnya kanker ini seperti adanya penyakit genetik, sindroma genetik, mutasi genetik, paparan radiasi, dll. Perlu diketahui bahwa kejadian patah tulang yang tidak diobati bukanlah penyebab timbulnya tumor ini. Akan tetapi, kasus patah tulang dapat membuat penyakit osteosarkoma terdeteksi secara kebetulan, yaitu pada saat dilakukan pemeriksaan lengkap oleh dokter.

Apa saja gejala osteosarkoma?

Awal gejala dari penyakit ini adalah rasa nyeri pada area yang terkena. Nyeri ini dirasa dalam di tulang, lebih berat di malam hari hingga menyebabkan anak terbangun dari tidurnya, atau pada saat berolahraga hingga membatasi aktivitas. Kemudian gejala tersebut diikuti dengan munculnya benjolan keras pada salah satu bagian anggota tubuh. Benjolan ini membesar dengan sangat cepat dalam hitungan mingguan. Anggota tubuh yang paling sering terkena adalah sekitar lutut dan lengan atas hingga bahu.

Gejala penyertanyanya termasuk anak menjadi lebih lemah, malas/ tidak nafsu makan, tidak aktif, pucat, bahkan semakin kurus. Jika kanker sudah menyebar (metastasis), area penyebaran utamanya adalah paru-paru, sehingga sang anak bisa merasa sesak nafas. Walaupun anggota tubuh tampak membesar, namun kondisi tulang menjadi lebih lemah, sehingga sangat rentan untuk patah.

Mendeteksi osteosarkoma

Untuk mendiagnosa osteosarkoma, dokter akan mencatat riwayat benjolan tersebut dan penyakit lain yang diderita sang anak, memeriksa kondisi benjolan, dan akan dilakukan rontgen. Jika dari hasil rontgen dicurigai suatu keganasan, maka pemeriksaan lanjutan berupa laboratorium darah, MRI dengan kontras, dan biopsi (pengambilan sampel jaringan) dapat dilakukan untuk mengetahui jenis sel kanker yang ada. Semua hasil pemeriksaan tersebut sangatlah penting untuk menentukan jenis terapi yang dapat dilakukan kepada sang buah hati.

Deteksi dan diagnosis awal kanker tulang adalah penting, terutama untuk mencegah komplikasi penyakit menjadi stadium lanjut, penyebaran kanker, dan menentukan terapi. Semakin dini deteksinya, semakin tinggi tingkat keberhasilan terapinya. Akan tetapi, masalah kesehatan yang kompleks dan tingkat komplikasi penyakit yang cukup tinggi dari kanker ini membuat dokter tidak dapat terburu-buru dalam menatalaksana penyakit ini. Pemeriksaan menyeluruh, lengkap, perencanaan yang baik, dan kerjasama multidisiplin dengan spesialis lain juga diperlukan. Tingkat kesintasan dari penyakit ini jika terdeteksi dini dan diterapi bisa mencapai 60-80 persen.

Mengobati osteosarkoma

Penatalaksanaan dari osteosarkoma biasanya diawali dengan kemoterapi, lalu dilanjutkan dengan operasi pembedahan pembuangan tumor, dan diakhiri dengan kemoterapi kembali. Jenis operasi yang dapat dilakukan tergantung dari jenis dan stadium osteosarkoma ini, mulai dari pembuangan tumornya saja hingga amputasi. Walau mungkin terdengar menyeramkan, namun apa pun jenis terapi yang dipilih oleh dokter bertujuan untuk menyelamatkan nyawa sang buah hati.

Ayah dan Ibu Kejora, jangan menunda memeriksakan si buah hati bila tampak adanya benjolan yang tidak biasa. Dengan melakukan deteksi dini, kita dapat menyelamatkan sebuah kehidupan yang sangat berharga.

Editor: dr. Nurul Larasati

Referensi

https://link.springer.com/article/10.1007/s40744-016-0046-y
https://www.cancer.org/cancer/osteosarcoma/about/what-is-osteosarcoma.html
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteosarcoma/symptoms-causes/syc-20351052

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Leave a Comment

Open chat
Selamat datang di Kejora Indonesia ada yang bisa kami bantu ?