Merkuri dalam Ikan dan Makanan Laut

dr. Juwalita Surapsari dr. Juwalita Surapsari
dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK
Dokter Spesialis Gizi Klinik

Halo, Ayah dan Ibu Kejora!

Untuk sebagian orang, konsumsi ikan dan makanan laut seringkali dihindari karena dianggap mengandung merkuri yang berbahaya. Wah, sayang sekali kalau demikian ya, padahal ikan merupakan salah satu sumber protein berkualitas tinggi. Selain itu, sebagian besar ikan memiliki kadar lemak rendah, dan lemak yang terdapat pada ikan merupakan lemak tidak jenuh eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) yang bermanfaat bagi tubuh. Ikan juga merupakan sumber selenium, zinc, iodine, besi, serta vitamin B12, vitamin A dan D.

Merkuri atau yang dikenal juga dengan raksa merupakan elemen yang secara alamiah memang ada di udara, air, ataupun tanah.  Merkuri dapat juga merupakan kontaminan dari limbah pabrik maupun aktivitas pertambangan. Di dalam air atau sedimen, molekul merkuri ini akan berubah menjadi metilmerkuri yang sifatnya berbahaya untuk otak dan sistem saraf pusat apabila seseorang terpapar dalam jumlah berlebihan. Selain itu, paparan terhadap merkuri juga dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin dalam rahim.

Hampir semua ikan mengandung setidaknya sejumlah kecil metilmerkuri karena metilmerkuri ini akan masuk melalui makanan ikan. Oleh sebab itu, metilmerkuri ini akan terdapat dalam kadar tinggi pada ikan-ikan berukuran besar yang memangsa ikan kecil dan pada ikan yang masa hidupnya lebih panjang.

Ada anggapan bahwa ibu hamil dan menyusui sebaiknya menghindari ikan dan makanan laut agar terhindar dari paparan merkuri. Akan tetapi, berbagai penelitian telah menyimpulkan bahwa nutrisi pada ikan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama kehamilan dan selama masa pertumbuhan anak.

Selanjutnya, bila kita harus tetap mengonsumsi ikan, maka apakah dengan mencuci, membersihkan, dan mengolah ikan dapat menurunkan kadar merkuri dari ikan yang akan dikonsumsi? Jawabannya tidak, ya Ayah dan Ibu Kejora. Merkuri terdapat di seluruh jaringan tubuh ikan, sehingga mencuci dan memasaknya tidak akan mengurangi kadar merkuri. Cara paling tepat untuk mengurangi jumlah paparan merkuri adalah dengan memilih ikan yang akan dikonsumsi berdasarkan daftar yang dikeluarkan oleh US EPA (Environmental Protection Agency) dan US FDA (Food and Drug Administration) berikut ini:

  1. Best Choices (dikonsumsi 2 hingga 3 saji per minggu), contohnya adalah:
  • anchovy
  • atlantic mackerel
  • black sea bass
  • catfish
  • kepiting
  • herring
  • lobster
  • tiram
  • salmon
  • sardin
  • scallop
  • udang
  • cumi
  • tuna, canned light
  1. Good choices (dikonsumsi 1 saji per minggu), contohnya adalah:
  • kerapu
  • halibut
  • mahi-mahi
  • kakap
  • tuna, albacore
  • tuna, yellowfin
  1. Choices to avoid (kadar merkuri tertinggi)
  • king mackerel
  • marlin
  • hiu
  • swordfish
  • tuna, bigeye

Seberapakah yang disebut dengan 1 saji/serving?

  • Untuk dewasa: 4 oz (1 oz = 28.3g)
  • Untuk anak usia 2 tahun: 1 oz dan ditingkatkan hingga 4 oz saat anak berusia 11 tahun

Editor: drg. Rizki Amalia

Sumber:

  1. FDA News Release: FDA and EPA issue final fish consumption advice, January 2017.
  2. 2015-2020 Dietary Guidelines for Americans
  3. World Health Organization, Mercury and health, March 2017
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Leave a Comment

Open chat
Selamat datang di Kejora Indonesia ada yang bisa kami bantu ?