Lima Langkah untuk Memastikan Keamanan Pangan di Rumah

dr. Juwalita Surapsari dr. Juwalita Surapsari
dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK
Dokter Spesialis Gizi Klinik

Halo, Keluarga sehat Kejora, terutama para ibu!

Selain berusaha untuk memberikan pangan yang bergizi di rumah, sudahkah Ibu juga menjaga keamanan pangan tersebut? Selain bisa mendapatkan manfaat zat gizi yang optimal dari makanan, dengan memperhatikan keamanan pangan berarti kita juga dapat menghindari kontaminasi bakteri pada makanan.

World Health Organization telah mengeluarkan rekomendasi mengenai keamanan pangan di rumah yang terdiri dari lima langkah. Pertama, jaga kebersihan, yang meliputi cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum seseorang memegang makanan/minuman dan selama menyiapkan makanan, cuci tangan setelah dari kamar mandi, cuci dan bersihkan semua peralatan yang digunakan untuk menyiapkan makanan, serta lindungi area dapur dan area makanan dari serangga atau hewan lainnya. Kuman pembawa penyakit akan mudah menempel pada tangan, lap dan peralatan dapur, khususnya talenan yang ibu gunakan. Jadi, pastikan sudah bersih sebelum dipakai, ya, Bu!

Kedua, ketika menyimpan makanan, pisahkan bahan makanan mentah dengan makanan yang sudah matang. Makanan mentah, khususnya daging, ayam, ikan, seafood, dan cairan yang keluar dari bahan makanan tersebut bisa mengandung kuman yang bisa menyebabkan kontaminasi pada makanan lain selama persiapan dan penyimpanan makanan. Ada baiknya ibu menggunakan talenan dan pisau yang berbeda untuk sayuran dan daging-dagingan. Kemudian simpan bahan makanan dalam wadah tertutup untuk menghindari kontak antara bahan makanan mentah dan makanan yang sudah matang.

Ketiga, masak makanan hingga benar-benar matang, terutama untuk bahan makanan berupa daging, ayam, telur dan seafood. Ketika memasak daging dan ayam, pastikan cairan yang keluar dari bahan makanan tersebut ketika dimasak sudah berwarna jernih dan tidak kemerahan. Dengan memasak hingga matang, maka kuman yang mungkin ada pada bahan makanan sudah benar-benar mati. Makanan yang berkuah seperti sup harus dimasak hingga mendidih untuk memastikan bahwa suhu telah mencapai 70°C. Penelitian menunjukkan bahwa memasak hingga suhu tersebut dapat membantu memastikan bahwa makanan sudah aman dikonsumsi.

Keempat, simpan makanan dalam suhu yang aman! Makanan yang sudah matang sebaiknya tidak dibiarkan dalam suhu ruangan selama lebih dari 2 jam. Oleh sebab itu, idealnya memang makanan yang sudah matang harus langsung dikonsumsi. Bila makanan tidak habis, ibu bisa menyimpannya di kulkas dengan suhu di bawah 5°C. Refrigerator atau kulkas bagian bawah biasanya memang diatur pada suhu di bawah 5°C untuk mencegah perkembangan kuman. Nah, bila kemudian makanan yang sudah disimpan tersebut akan dikonsumsi kembali, maka panaskan makanan tersebut hingga suhu di atas 60°C. Dengan menjaga suhu makanan di bawah 5°C (saat penyimpanan) atau di atas 60°C (saat memanaskannya kembali), maka pertumbuhan kuman dapat dicegah.

Ibu pasti juga sering membekukan daging di freezer bukan? Nah, mencairkan daging beku atau yang dikenal dengan proses thawing juga harus diperhatikan karena cara yang salah dapat berisiko menyebabkan perkembangbiakan kuman. Cara thawing yang pertama adalah dengan memindahkan daging dari freezer ke chiller (kulkas bawah). Cara ini bisa membutuhkan waktu 1 – 2 hari. Jadi, ibu harus memiliki perencanaan masak yang baik agar daging siap untuk diolah sesuai dengan keinginan. Cara thawing kedua adalah dengan merendam daging  dalam air dingin, namun sebelumnya simpan daging dalam kantong plastik kedap dan jangan sampai air masuk ke dalam kantong plastik tersebut. Kemudian, ganti air dingin tiap 30 menit hingga daging benar-benar sudah tidak beku. Cara ini membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam. Atau ibu bisa juga menggunakan microwave untuk melakukan thawing ini!

Langkah yang kelima untuk memastikan keamanan pangan di rumah adalah dengan menggunakan air dan bahan mentah yang juga aman. Gunakan air bersih untuk mencuci bahan makanan serta memasak.

Sumber:

Five Keys to Safer Food Manual. World Health Organization. Department of Food Safety, Zoonoses, and Foodborne Diseases. 2006.

Basics for Handling Food Safely. United States Department of Agriculture Food Safety and Inspection Service. 2013.

 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Leave a Comment

Open chat
Selamat datang di Kejora Indonesia ada yang bisa kami bantu ?