oleh Amanda Triwulandari, M. Psi.
Psikolog
Halo, Keluarga Sehat Kejora!
Ayah dan Ibu Kejora, setujukah bahwa tidur merupakan aspek yang penting bagi hidup kita, baik si kecil, maupun ayah dan ibu? Kurangnya jam tidur dapat membuat si kecil menjadi mudah rewel, tantrum, dan lain-lain. Selain berdampak pada si kecil, kurangnya jam tidur bisa memberikan tantangan bagi Ayah dan Ibu. Bisa jadi kualitas tidur Ayah dan Ibu terganggu oleh jam tidur si kecil yang belum pasti. Belum lagi bila kedua atau salah satu orangtua harus bangun keesokan harinya untuk pergi bekerja atau mengantarkan sang kakak pergi ke sekolah. Beberapa hal ini sering kali membuat orang tua menjadi bingung untuk tetap tidur bersama anak, atau mencoba melatih anak tidur sendiri.
Tidur bersama dengan anak tentu bukanlah hal yang salah. Banyak penelitian juga masih menyatakan manfaatnya, salah satunya yang paling terasa adalah Ibu dapat lebih mudah memberikan ASI bagi si kecil. Akan tetapi, tidur sendiri di kamar sendiri juga memiliki manfaat. Sebuah studi menyatakan usia terbaik bayi untuk bisa tidur sendiri di kamarnya adalah 4 bulan. Hasil dari penelitian dengan durasi 2 tahun ini adalah bayi yang tidur sendiri di kamar mereka di usia 4 bulan, secara umum memiliki durasi tidur yang lebih lama. Bayi yang tidur bersama dengan orangtua sampai usia 9 bulan, memiliki rata-rata waktu tidur 9,75 jam per malam. Bayi yang tidur sendiri sejak usia 4 bulan, memiliki waktu tidur rata-rata 10,5 jam per malam. Baik tidur sendiri, maupun, tidur bersama dengan orangtua sama-sama memiliki manfaat, oleh karena itu, Ayah dan Ibu dapat menentukan pilihan yang terbaik bagi si Kecil.
Namun, bagi Ayah dan Ibu yang ingin melatih agar si kecil tidur sendiri, berikut ini adalah cara yang dapat dicoba
- Pastikan aturan telah disepakati oleh Ayah dan Ibu
Sebelum memutuskan untuk melatih si kecil untuk tidur sendiri, pastikan bahwa Ayah dan Ibu memiliki keinginan yang sama. Hal ini diperlukan sebagai fondasi yang utama untuk memulai latihan tidur sendiri bagi si kecil.
- Buatlah kamar yang menarik
Dekorasilah kamar si kecil dengan hal-hal yang disukai olehnya. Ajaklah si kecil main dan berkunjung ke kamar itu di siang hari agar ia terbiasa di kamar tersebut.
- Ciptakan rutinitas sebelum tidur
Lakukan rutinitas sebelum tidur, misalnya mandi air hangat, menggosok gigi, dan memilih piyama favorit untuk digunakan. Membaca buku cerita juga dapat dilakukan sebagai rutinitas yang menyenangkan sebelum tidur.
- Menjauhlah secara perlahan
Saat membaca atau menenangkan si kecil, jangan langsung meninggalkan anak sendirian. Bila anak masih menangis di box atau ranjang, tepuk-tepuk punggung anak, namun jangan duduk di ranjang atau tidur di ranjang. Konsistenlah menjaga anak tetap di ranjang dan tidak duduk di pangkuan anda. Bila anak sudah mulai mau tetap di ranjang, jauhkan kursi secara perlahan-lahan sampai akhirnya anak dapat ditinggalkan sendiri
- Gunakan reward chart bila diperlukan     Â
Reward chart dengan sticker favorit dapat digunakan untuk menyemangati si kecil berusaha tidur sendiri. Berikanlah reward yang berguna, misalnya piyama baru atau buku cerita baru.
   Nah, bagaimana Ayah dan Ibu Kejora? Semoga tidak bingung lagi, ya, dalam menentukan tidur bersama anak atau melatih mereka tidur sendiri. Bagi yang sedang melatih anak tidur sendiri, semoga kiat-kiat di atas dapat membantu Ayah dan Ibu.
Editor: drg. Valeria Widita Wairooy
Sumber:
Paul, IM, Hohman, EE, Loken E, et.al. 2017. Mother-Infant Room-Sharing and Sleep Outcomes in the INSIGHT Study. Electronic Journal of Pediatrics Vol 140, Issue 1
Diambil dari:
http://pediatrics.aappublications.org/content/140/1/e20170122