oleh dr. Aldo Fransiskus Marsetio, SpOT, BMedSc
Dokter Spesialis Orthopedi
Halo, Keluarga Kejora! Ayah dan Ibu pasti selalu memikirkan kesehatan si buah hati secara keseluruhan, tetapi jangan lupa untuk memerhatikan yang spesifiknya juga ya, termasuk kesehatan tulang anak. Hal ini penting karena perilaku kita terhadap kesehatan tulang pada masa kecil menentukan kesehatan tulang pada masa tua.
Pertumbuhan dan masa depan
Siklus pertumbuhan tulang pada anak-anak dan remaja meliputi penyimpanan dan pembuangan. Pada fase ini, masa tulang lebih banyak yang disimpan daripada dibuang. Puncak masa tulang seseorang adalah pada akhir usia 20an dan sekitar 90% masa tulang diperoleh pada usia remaja-dewasa muda.
Petuah ‘menabunglah sejak dini’ tentu sering kita dengar dari orang tua kita. Sama seperti tabungan uang yang dimana ada sistem setor-tarik, tulang kita pun juga seperti tabungan. Pada usia lanjut, penyakit osteoporosis dapat menyerang siapa saja. Kondisi osteoporosis dapat digambarkan seperti tabungan tulang kita akan ‘ditarik’. Oleh sebabnya, demikian penting untuk ‘menyetor’ sejak usia kecil.
Faktor yang mempengaruhi masa tulang
Ayah dan Ibu, ada begitu banyak faktor yang mempengaruhi kepadatan masa tulang seseorang. Diantara faktor tersebut ada hal yang bisa kita atur, dan ada yang tidak bisa kita atur. Faktor yang tidak dapat kita atur antara lain adalah jenis kelamin, ras, dan hormon. Sedangkan faktor yang dapat kita atur adalah nutrisi dan aktivitas fisik.
Jenis kelamin
Walaupun anak perempuan sepertinya lebih cepat tumbuh tinggi daripada laki-laki, kepadatan tulang anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan. Hal ini terjadi setelah usia pubertas dimana laki-laki dapat menabung lebih banyak masa tulang.
Ras
Anak-anak ras afrika dan kaukasia (Eropa/ Amerika) mempunyai masa tulang yang lebih tinggi daripada orang Indonesia yang merupakan ras Asia. Walaupun demikian, resiko mereka untuk terkena tulang keropos juga sama.
Hormon
Penelitian menemukan bahwa anak perempuan yang menstruasi di umur yang dini memiliki kepadatan tulang yang lebih baik. Sedangkan perempuan yang sering terlambat menstruasi, kerap kali memiliki kepadatan tulang yang lebih buruk.
Nutrisi
Elemen yang penting dalam kesehatan tulang adalah kalsium. Semakin lanjut usia, kemampuan untuk menyerap kalsium semakin berkurang. Oleh sebabnya sangat penting untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi kalsium sedini mungkin. Vitamin dan mineral lain yang juga berperan penting dalam kesehatan tulang antara lain adalah magnesium, zink, dan vitamin D.
Aktivitas fisik
Kegiatan yang memberikan beban terhadap tulang dapat merangsang pertumbuhan tulang dan peningkatan kepadatan tulang. Contohnya seperti gimnastik, mengangkat beban, bela diri, atau permainan.
Berapa banyak kalsium yang dibutuhkan?
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi, kesehatan tulang identik dengan kalsium dan vitamin D. Namun seberapa banyak kalsium yang dibutuhkan per harinya? Kadar kalsium dalam milligram per hari dapat mengacu pada tabel berikut.
Usia | Kalsium |
Lahir – 6 bulan | 200 mg |
6 bulan – 1 tahun | 260 mg |
1-3 tahun | 700 mg |
4-8 tahun | 1000 mg |
9-18 tahun | 1300 mg |
Dalam mencukupi kebutuhan kalsium, tidak selalu perlu mengonsumsi suplemen. Faktanya, 1 gelas susu setara dengan sekitar 300mg kalsium, dan dapat mencukupi sekitar sepertiga kebutuhan kalsium anak-anak usia sekolah dasar. Itulah mengapa konsumsi susu minimal 1 gelas per hari sangat disarankan untuk nutrisi tulang anak.
“Anak saya tidak suka susu.”
Ayah dan Ibu, tidak semua anak bisa minum susu dan hal tersebut termasuk wajar. Ada 2 kemungkinan mengapa anak tidak bisa minum susu: tidak suka minum susu atau merasakan nyeri perut setelah minum susu.
Jika si kecil tidak gemar minum susu, cobalah membuat produk olahan susu. Misalnya dengan memberikan bubuk cokelat, mengganti air dengan produk susu pada makanan/ minuman tertentu. Namun bila ia merasa nyeri atau tidak nyaman pada perut setelah meminum susu, mungkin si kecil mempunyai intoleransi laktosa. Laktosa merupakan salah satu bentuk gula yang ditemukan pada susu dan produk makanan yang mengandung susu.
Ayah dan Ibu tidak perlu khawatir bila si kecil tidak bisa mengonsumsi susu, karena kalsium pun bisa didapat dari berbagai sumber makanan, antara lain:
Kisaran kadar kalsium | Makanan |
≥300 mg | Sarden tulang lunak
Keju cheddar Yogurt Susu |
200-300 mg | Keju cottage, mozzarella
Tahu Jus jeruk |
100-200 mg | Salmon
Pudding Es yogurt Sereal |
≤ 100 mg | Sayuran daun hijau
Es krim Susu kedelai Krim asam Roti putih Brokoli Roti gandum Krim keju |
Sumber kalsium yang terbaik adalah dari makanan murni. Akan tetapi jika anak anda memang kesulitan untuk mencukupi kebutuhan kalsium melalui makanan, maka pemberian suplemen kalsium dapat dipertimbangkan.
Olahraga penguat tulang
Seperti halnya otot, semakin kita banyak menggunakan tulang, maka semakin bertambah kekuatannya. Aktivitas fisik seperti apa pun sebenarnya baik untuk tulang. Tetapi aktivitas fisik yang berprinsip menumpu beban lebih efektif, antara lain: berjalan, berlari, lompat tali, menari, tenis, basket, gimnastik, sepak bola, voli, dan lain sebagainya. Aktivitas fisik seperti mengangkat beban juga dapat meningkatkan kekuatan tulang. Olahraga bersepeda atau berenang dapat membantu menjaga kesehatan, namun tidak berperan banyak dalam meningkatkan kepadatan tulang.
Apakah anak-anak dapat terkena tulang keropos?
Tulang keropos atau osteoporosis bukanlah penyakit yang hanya menyerang orang lanjut usia. Anak-anak pun juga dapat mengalaminya. Misalnya, jika si kecil mengonsumsi obat steroid jangka panjang, maka penyerapan kalsium di tubuhnya akan berkurang signifikan, sehingga tulangnya tidak sekuat anak seumurnya. Konsumsi alkohol dan rokok, baik perokok aktif maupun pasif (misalnya anggota serumah ada yang merokok), juga dapat berisiko menurunkan kepadatan tulang. Penyakit genetik/bawaan seperti osteogenesis imperfecta juga dapat menyebabkan tulang anak menjadi rapuh dan mudah patah.
Yuk, Ayah dan Ibu Kejora bantu si kecil memiliki tulang yang kuat dan sehat!
Editor: dr. Nurul Larasati