Computer Vision Syndrome

dr. Dyah Tjintya Sarika, SpM
Dokter Spesialis Mata

Halo ayah dan ibu Kejora

Apa kabar keluarga sehat Kejora?

Tak terasa sudah hampir 3 bulan selama pandemi COVID-19 ini kita berada di rumah saja guna memutus rantai penularan infeksi COVID-19. Hal ini pasti membuat ayah dan ibu Kejora harus bekerja dari rumah (work from home) dengan menggunakan komputer/laptop/ipad sementara adik-adik kejora otomatis harus sekolah juga dari rumah (school from home) yang tentu saja menggunakan media komputer ataupun laptop. Pada generasi millennial, teknologi elektronik seperti komputer sangatlah popular apalagi di masa pandemi ini, anak-anak menggunakan komputer selain untuk sarana rekreasi/bermain games juga untuk belajar karena tidak memungkinkan untuk datang ke sekolah Sebelum adanya pandemic COVID-19 saat ini, laporan oleh “The Vision Council” pada tahun 2015 dikatakan bahwa 1 diantara 4 anak di US menghabiskan waktu di depan komputer/alat elektronik digital lebih dari 3 jam dalam 1 hari. Peningkatan penggunaan media-media elektronik ini mengakibatkan terjadinya kondisi yang disebut Computer Vision Syndrome (CVS) yang akan saya bahas kali ini., apa itu Computer Vision Syndrome, penyebabnya dan bagaimana gejalanya serta apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi CVS ini. Yuk mari kita mulai…

 

Apa itu Computer Vision Syndrome (CVS)?

Computer Vision Syndrome (CVS) merupakan suatu kumpulan/kelompok gejala pada mata dan penglihatan akibat penggunaan komputer, laptop, ipad, tablet, notebook dan handphone yang lama. Computer Vision Syndrome ini tidak hanya menyerang pada orang dewasa saja namun anak-anak juga dapat mengalami ini. Pada suatu penelitian dikatakan jika seseorang menghabiskan waktu lebih dari 2 jam di depan komputer/laptop/handphone/ipad/notebook memiliki risiko 90 % untuk menderita CVS. Menurut penelitian di Universitas California (Berkeley School of Optometry) terdapat hubungan / korelasi yang kuat antara lama waktu anak di depan komputer dengan risiko miopia (rabun jauh), jadi anak yang menggunakan komputer dalam jangka waktu yang lama dan terus menerus memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita miopia (rabun jauh).

 

Apa tanda dan gejala CVS?

Tanda dan gejala yang dapat terjadi akibat CVS antara lain :

  1. Kelelahan pada mata

Gambar 1. Gambaran kelelahan pada mata karena terlalu lama menatap layar komputer

  1. Penglihatan buram

Gambar 2.  Gambaran anak yang berusaha menutup mata sementara karena penglihatan buram akibat terlalu lama menatap komputer

  1. Penglihatan dobel
  2. Mata berair
  3. Mata merah

Gambar 3.  Gambaran mata merah

  1. Mata gatal dan berair pada anak-anak sering dilakukan mengucek-ucek mata

Gambar 4.  Gambaran khas mata kering pada anak yaitu anak mengucek matanya

  1. Sakit Kepala

Gambar 5.  Gambaran anak sakit kepala akibat terlalu lama akomodasi di depan komputer

Apa saja penyebab dari CVS ini ?

  1. Kelainan refraksi yang tidak terkoreksi
  2. Jarang berkedip
  3. Penerangan yang redup/kurang
  4. Glare pada layar komputer/tablet/notebook/laptop/handphone/ipad
  5. Terlalu lama menatap layar komputer/tablet/notebook/laptop/handphone/ipad tanpa adanya jeda/istirahat
  6. Jarak antara mata dengan layar komputer/tablet/notebook/laptop/handphone/ ipad terlalu dekat
  7. Posisi duduk yang salah/tidak ergonomis
  8. Kombinasi dari faktor-faktor di atas

 

 Bagaimana cara mengatasi CVS ?

  1. Lakukan rule of 20-20-20 yang berarti : Setiap 20 menit , istirahat/hentikan menatap layar selama 20 detik untuk melihat 20 feet/6 meter. Pada saat anak sedang belajar (SFH) ingatkan untuk melakukan jeda selama kurang lebih 20 detik dengan cara melihat ke arah luar jendela (penglihatan >6 meter memberikan istirahat pada otot mata).
  2. Pada anak-anak usia 2-5 tahun  screen time disarankan maksimal 1 jam/hari dengan waktu yang dipisah-pisah/terbagi (tidak disarankan langsung 1 jam)
  3. Pastikan pencahayaan cukup pada saat anak sedang belajar ataupun bermain dengan komputer/tablet/notebook/laptop/handphone/ipad dan disarankan untuk tidak menghadap sumber cahaya ataupun membelakangi (paling baik sumber cahaya dari samping)

  1. Pada layar computer dapat diberi anti glare atau bagi anak yang sudah menggunakan kacamata dapat memasang anti refelective coating pada kacamatanya untuk mengurangi risiko glare yang berasal dari komputer

  1. Posisikan layar komputer berjarak 40-75 cm dari mata dan 15 derajat di bawah eye level anak serta posisi meja di sesuaikan dengan posisi duduk anak yaitu tidak terlalu tinggi maupun tidak terlalu rendah serta kaki anak tidak menggantung. Tinggi kursi yang ideal yaitu setinggi lutut anak.

  1. Ingatkan posisi duduk anak yang baik (jangan membungkuk atupun kaki menggantung)

  1. Lakukan berkedip sesering mungkin (1 menit = 15-20 kali) dan strectching pada saat istirahat/jeda melihat layar komputer (anak dapat berdiri ataupun melakukan gerakan senam kecil) seperti contoh di bawah ini

  1. Gunakan kacamata apabila memiliki kelainan refraksi
  2. Kontrol ke dokter ahli mata untuk dilakukan screening mata apabila memiliki kelainan refraksi sebaiknya kontrol rutin setiap 1 tahun sekali
  3. Makan-makanan dengan gizi yang seimbang (kaya akan vitamin A)

 

Referensi :

  1. Kozeis N. Impact of Computer use on Children’s vision. Hippokratia; 2009; 13: (4) : 230-231
  2. Valcheva K.P, Valcheva E K, Stateva DV, Statev KN. Computer Eye Syndrome in Children Aged 3 to 6 years. J IMAB 2016, 22(1):1075-77
  3. American Association for Pediatric Ophthalmology and Strabismus AAPOS. Computer Vision Syndrome and Children . Diunduh dari : https://aapos.org/HigherLogic/System/DownloadDocumentFile.ashx?DocumentFileKey=3d8ebe8d-3a8a-b2cf-0d16-d7db044d61ef
  4. A Colorado Eye Center Practice. Children and Computer Vision Syndrome. Diunduh dari : https://www.sunrisevisioncare.com/children-computer-vision-syndrome/

 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Leave a Comment

Open chat
Selamat datang di Kejora Indonesia ada yang bisa kami bantu ?