Bila Si Kecil Diare

Dr. dr. Ariani Widodo, SpA(K)
Dokter Spesialis Anak

Ayah dan Ibu, apakah si kecil pernah mengalami perubahan BAB menjadi cair? BAB cair yang seperti apa yang termasuk diare? Apakah mungkin diare disebabkan oleh selain kuman? Diare adalah salah satu penyakit yang cukup sering ditemui pada anak. Maka dari itu, penting sekali bagi Ayah dan Ibu untuk mengenali gejala diare dan penanganannya.

Apakah diare?

Diare adalah buang air besar cair sebanyak 3 atau lebih dalam sehari. Diare akut merupakan masalah umum yang berlangsung kurang dari 7 hari dan dapat sembuh sendiri. Bila diare berlangsung antara 7-14 hari, maka diare disebut diare memanjang, sedangkan lebih dari 14 hari disebut diare kronik.

Apa yang menyebabkan diare?

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan diare, mulai dari infeksi bakteri, virus atau parasit hingga gangguan pencernaan yang tidak terkait infeksi seperti intoleransi terhadap zat-zat makanan, malabsorbsi dan maldigesti, gangguan fungsional seperti irritable bowel syndrome (IBS), dan berbagai penyakit lainnya. Beberapa diare juga disebabkan oleh reaksi terhadap obat-obatan yang dikonsumsi.

Seringkali, penyebab diare tidak dapat diidentifikasi. Selama anak tetap terjaga hidrasinya, serta diare berhenti dengan sendirinya, mengetahui penyebab diare tidaklah terlalu penting.

Gejala lain apa yang dapat menyertai diare?

Diare dapat disertai gejala lain berupa nyeri perut, keram, mual dan muntah. Beberapa penyebab diare dapat menyebabkan demam, rasa menggigil ataupun BAB berdarah.

Hal yang sangat terkait dengan diare dan harus diwaspadai adalah dehidrasi. Dehidrasi perlu segera ditangani untuk menghindari masalah kesehatan yang lebih serius seperti kerusakan fungsi organ, syok atau koma.

Tanda dehidrasi pada Anak adalah:

  1. Mulut dan lidah kering
  2. Tidak ada air mata ketika menangis
  3. Popok tidak basah selama 3 jam atau lebih
  4. Mata cekung
  5. Adanya cekungan yang halus di tengkorak kepala
  6. Demam tinggi
  7. Gelisah
  8. Kulit tidak kembali mendatar dengan cepat ketika dicubit dengan pelan

Dehidrasi dapat terjadi pada setiap diare, berapapun lama durasinya. Dehidrasi menyebabkan tubuh kekurangan cairan dan elektrolit, sehingga dapat mengganggu fungsi tubuh bahkan mengancam jiwa.

Kapan anak harus dibawa berobat ke Dokter?

Segera bawa anak Anda ke dokter apabila terdapat tanda dan gejala dibawah ini:

  1. Tanda dehidrasi
  2. Diare lebih dari 24 jam
  3. Demam lebih dari 38,5oC
  4. BAB berdarah
  5. BAB berwarna hitam

Bila anak mengalami diare, jangan ragu untuk membawa anak pergi ke Dokter. Diare sangat berbahaya terutama bagi balita dan bayi baru lahir, dan sudah dapat menyebabkan dehidrasi meskipun diare tersebut baru berlangsung sekitar 1 hingga 2 hari. Banyak anak yang meninggal karena diare, dan sebagian diantaranya meninggal meskipun durasi diarenya singkat.

Anak yang mengalami dehidrasi akibat diare mungkin perlu dirawat di rumah sakit, tergantung berat ringannya derajat dehidrasi. Minum air putih penting untuk mencegah dehidrasi, namun pada saat anak mengalami diare, minum air putih saja tidaklah cukup. Cairan pengganti yang diminum harus mengandung elektrolit dan larutan yang paling baik serta kandungannya cocok untuk anak dengan diare adalah oralit.

Bagaimana mengobati diare?

Oralit dan zink adalah pengobatan yang saat ini direkomendasikan untuk diberikan pada kasus diare. Tujuan pengobatan ini adalah untuk menggantikan cairan serta elektrolit yang hilang serta membantu pemulihan usus. Obat anti-diare yang dijual bebas tidak boleh diberikan pada anak. Apabila diare disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit, Dokter anda mungkin akan meresepkan antibiotik.

Makanan, Diet dan Nutrisi

Balita yang menderita diare harus tetap diberikan ASI seperti biasa, disertai dengan oralit. Pada anak yang lebih besar, makanan dengan menu yang sama sesuai umur seperti saat anak sehat tetap diberikan. Jangan puasakan anak, dan berikan makanan dalam porsi sedikit namun sering.

Bagaimana pencegahan diare?

Diare dapat dicegah dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman. Cucilah tangan anak sebelum makan. Pemberian ASI eksklusif juga membantu mencegah diare. Pada anak, saat ini tersedia vaksin rotavirus yang dapat diberikan pada balita untuk membantu mencegah dan mengurangi beratnya diare.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Leave a Comment

Open chat
Selamat datang di Kejora Indonesia ada yang bisa kami bantu ?