Apakah Anak Gemuk Berarti Sehat?

dr. Ellen Wijaya, Sp.A
Dokter Spesialis Anak

Halo Keluarga Sehat Kejora!

Senang sekali kita bisa kembali bertemu untuk membahas topik menarik berkaitan dengan kesehatan anak. Nah, kali ini Kejora akan mengajak Ayah dan Ibu untuk mengenal kegemukan atau OBESITAS pada anak. 

Apa itu obesitas?

Obesitas adalah kelebihan berat badan akibat lemak berlebihan yang disimpan dalam tubuh. Obesitas pada anak dapat dimulai sejak usia balita hingga remaja. Asupan makanan yang berlebih merupakan penyebab utama obesitas (obesitas primer atau nutrisional) dan hanya sekitar 10% oleh karena kelainan hormon, sindrom atau kerusakan gen (obesitas sekunder atau non-nutrisional).

Bagaimana mengenali obesitas?

Cara mudah mengetahui anak obesitas diantaranya dengan melihat bentuk pipi yang tembem, dagu rangkap, leher tampak pendek, perut membuncit dan berlipat, payudara membesar, kedua tungkai umumnya berbentuk X, dan pada anak laki penis tampak kecil dan terbenam. Selain ciri fisik tadi, keadaan ini dapat dipastikan dengan melakukan pengukuran berat badan terhadap tinggi badan dan menghitung indeks massa tubuh (IMT). Obesitas pada anak usia < 2 tahun ditegakkan jika Z score > +3 SD dengan menggunakan grafik IMT WHO 2006, sedangkan pada anak usia 2-18 tahun menunjukkan nilai IMT di atas P95 dengan grafik IMT CDC 2000.

Apakah obesitas pada anak berbahaya?

Anak gemuk dapat mengalami berbagai gangguan kesehatan, seperti ngorok, gangguan tidur (sleep apnea), tekanan darah tinggi (hipertensi), kadar kolesterol tinggi, perlemakan hati, masalah postur dan perkembangan tulang ekstremitas, masalah psikososial, kencing manis (diabetes mellitus), dan masih banyak lagi. Nah, supaya hal ini tidak terjadi, pahamilah obesitas sejak anak masih kecil.

Bagaimana cara mencegah obesitas?

Cara mencegah anak menjadi obesitas adalah pemberian ASI eksklusif, mengurangi camilan, makanan manis dan ‘junk food’, memperbanyak aktivitas fisik yang disesuaikan dengan usia, serta membatasi ‘screen time’ pada anak dengan panduan yang bisa dibaca dari salah satu topik bahasan Kejora yang berjudul ‘Mendidik Anak pada Era Digital’. 

Apakah yang dapat dilakukan pada buah hati yang mengalami obesitas?

Bila anak mengalami obesitas, sebaiknya konsultasi dengan dokter spesialis anak. Prinsip tata laksana anak dengan obesitas adalah menerapkan pola makan yang benar, aktivitas fisik yang adekuat, dan modifikasi perilaku dengan orangtua sebagai panutan. Target untuk menurunkan berat badan 0,5 kg dalam seminggu atau turun mencapai 20% diatas berat badan ideal. 

Pola makan terjadwal dengan makan besar 3x/hari dan camilan 2x/hari (camilan diutamakan dalam bentuk buah segar), diberikan air putih di antara jadwal makan utama dan camilan, serta lama makan 30 menit/kali. Panduan makanan berupa traffic light diet dapat diterapkan. Buah dan sayur, daging tanpa lemak, ikan, kacang, roti gandum, susu rendah lemak dan air termasuk green food pada traffic light diet yaitu dapat dikonsumsi setiap hari. Yellow food adalah makanan yang boleh dikonsumsi dalam porsi kecil, tetapi tidak setiap hari yaitu daging olahan rendah lemak dan garam, produk roti dan sereal olahan, susu tinggi lemak, kue dan biskuit rendah lemak dan gula. Red food adalah makanan yang boleh dikonsumsi 1x/minggu, diantaranya berupa gorengan, daging olahan tinggi lemak, kue, minuman manis dan coklat.

Latihan fisik disesuaikan dengan tingkat perkembangan motorik, dan kemampuan fisis anak. Keluarga ikut berpartisipasi dalam mendukung keberhasilan anak dan jangan lupa memberi pujian terhadap setiap perilaku sehat yang anak lakukan. 

 

Referensi

  1. Rekomendai Ikatan Dokter ANak Indonesia. Diagnosis, tatalaksana dan pencegahan obesitas pada anak dan remaja. Dalam: Sjarif DR, Gultom LC, Hendarto A, Lestari ED, Sidharta IGL, Mexitalia M, penyunting. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Edisi ke-1, 2014.
  2. Sjarif DR. Obesitas anak dan remaja. Dalam: Sjarif DR, Lestari ED, Mexitalia M, Nasar SS, penyunting. Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik. Edisi ke-1. Jakarta: IDAI; 2011.h.230-41.
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Leave a Comment

Open chat
Selamat datang di Kejora Indonesia ada yang bisa kami bantu ?