Si Buah Hati dan Pola Tidurnya

dr. Grace Hananta, C.Ht
Kejora Indonesia

 

 

 

 

 

oleh dr. Grace Hananta, C.Ht

Dokter Umum

Halo Keluarga Kejora. Bagaimana tidurnya semalam? Tahukah Ayah dan Ibu kalau tidur memiliki dampak jangka pendek dan panjang pada pertumbuhan si kecil? Sebagian Ayah dan Ibu mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur rutinitas tidur si kecil. Dengan akses gadget yang terkadang sulit dibatasi, kebiasaan menonton TV yang lama, atau aktivitas di luar yang padat, pola tidur si kecil dapat menjadi tidak teratur. Tanpa disadari, hal ini pun dapat berpengaruh terhadap kuantitas bahkan kualitas tidur dan kesehatan Ayah dan Ibu. Lantas bagaimana caranya agar si kecil bisa mendapatkan pola tidur yang efisien? Yuk kita lihat tipsnya.

Jumlah waktu tidur sesuai usia anak

Usia Rata-rata waktu tidur malam Rata-rata waktu tidur siang
Newborn – 3 bulan 8-9 jam (dengan terbangun di tengah malam untuk menyusu) 8 jam
6-12 bulan 10 – 12 jam (bisa tidur semalaman) 5 jam
2 tahun 10 jam – 12 jam 4 jam
3 tahun 10 jam 1 jam
4-6 tahun 10 jam Biasanya tidak tidur

Mengatur Pola Tidur Anak

Tidur malam yang nyenyak dan berkualitas sangat penting pada setiap usia, terlebih bagi si kecil yang masih dalam masa tumbuh kembang. Bila si kecil kekurangan jumlah waktu tidur atau tidak berhasil mendapatkan kualitas tidur yang baik, kadar hormon pertumbuhannya (growth hormone) juga akan menurun. Sebagaimana dinyatakan oleh penelitian-penelitian, kadar hormon pertumbuhan tertinggi didapat pada saat tidur, terutama pada tidur malam.

Selain itu, kurangnya tidur juga dapat mengganggu perkembangan dan kerja otak terutama bagian belakang dan samping yang diantaranya bertanggung jawab untuk pergerakan terencana (planned movements), kemampuan spasial, dan atensi/ perhatian. Oleh karenanya, kekurangan tidur dapat berdampak negatif pada kegiatan si kecil di sekolah, seperti menghafal materi pelajaran dan menganalisa tugas.

Penelitian juga menemukan dampak jangka panjang, yaitu adanya hubungan kekurangan tidur saat kecil dengan potensi terjadinya gangguan emosi, seperti depresi, kelak saat dewasa. Dampak dari pola tidur si kecil yang tidak baik bahkan dapat menjadi salah satu penyebab turunnya kondisi kesehatan orang tua.

Namun, bila Ayah dan Ibu dapat bekerjasama dengan si kecil untuk menciptakan pola tidur yang efektif, hal-hal tersebut dapat diminimalisir. Ayah dan Ibu dapat mencoba kiat-kiat seperti di bawah ini:

  • Luangkan waktu tenang 20 – 30 menit sebelum jam tidur yang diharapkan dengan mengisi waktu mendengarkan musik yang tenang, bertukar cerita, atau membaca buku. TV dan gadget sebaiknya tidak menjadi bagian dari waktu tenang. Hal ini akan menyiapkan anak atau memberikan sinyal bahwa waktu tidur akan tiba.
  • Setelah waktu tenang, lanjutkan dengan rutinitas waktu tidur (bedtime routine) misalnya menggosok gigi, mengganti diaper, atau buang air kecil di kamar mandi. Selimut atau boneka dapat menjadi benda yang menyenangkan pada waktu ini.
  • Batasi waktu tenang dan rutinitas waktu tidur sehingga anak dapat terbiasa tanpa meminta perpanjangan waktu yang dapat menyita jumlah waktu tidur.
  • Berikan si kecil waktu untuk belajar tertidur dengan sendirinya di tempat tidurnya.
  • Disarankan agar anak tidak tidur dengan botol susu karena dapat mengganggu kesehatan gigi dan mulut atau gangguan kesehatan lainnya seperti infeksi telinga.

Membuat jadwal tidur yang konsisten

Selain membiasakan anak dengan waktu tenang dan bedtime routine, penting juga bagi Ayah dan Ibu untuk mengatur jadwal tidur yang konsisten. Sesuaikan waktu tidur dan bangun dengan jumlah jam tidur yang diharapkan.

Untuk anak 3 – 5 tahun, jumlah waktu tidur yang disarankan adalah sekitar 10-13 jam. Biasanya di usia ini ada beberapa anak yang mengalami kesulitan untuk tertidur dan tidur nyenyak semalaman. Hal ini dikarenakan  di usia ini mereka cenderung untuk mimpi buruk, atau tidur berjalan, dll.

Bagi anak usia sekolah, anak disarankan untuk mendapatkan tidur 10 – 11 jam tiap harinya. Di usia ini si kecil cenderung mulai banyak mengahabiskan waktunya dengan gadget yang dapat mengurangi waktu istirahat mereka. Selain itu, si kecil biasanya akan mulai terpapar dengan minuman dan makanan yang mengandung kafein yang akhirnya dapat mengganggu pola tidur mereka. Minuman mengandung kafein tidak hanya pada kopi, tetapi juga pada soda, teh dan cokelat.

Apabila saat ini pola tidur si kecil masih terlalu malam, mulai dengan memajukan persiapan tidur 15 menit lebih awal dari jam tidur yang diharapkan dan bertahap terus sampai tercapai waktu tidur yang ideal untuk usianya.

Yang tidak kalah penting adalah untuk mengajak si kecil untuk berolahraga atau aktivitas fisik yang telah disesuaikan dengan usianya.

Masa transisi

Percobaan pengaturan pola tidur pada anak tidak selalu berjalan mulus. Ketidaksiapan dari kedua pihak, orang tua dan anak, biasanya yang menjadi kendala utama. Bisa jadi orang tua belum cukup sabar dalam menghadapi tangisan si kecil, atau anak mempunya banyak tuntutan untuk tetap dapat memenuhi kenyamanannya, dan lain sebagainya. Untuk beberapa kondisi, Ayah dan Ibu dapat mencoba tips berikut ini:

  • Tetap tenang saat anak berteriak atau menangis ketika diminta untuk tidur. Yakinkan si kecil dengan tenang, sabar, dan penuh kasih sayang bahwa sudah waktunya tidur. Misalnya, “Anak baik, sekarang sudah waktunya tidur…”
  • Jangan digendong atau diangkat dari ranjangnya.
  • Ayah dan Ibu harus bersedia untuk konsisten, terutama dalam mengatasi situasi sulit, sehingga lama kelamaan si kecil akan terbiasa.
  • Apabila anak masih terbiasa menyusu dengan botol sebelum tertidur, cobalah untuk mengurangi secara bertahap 20-40 cc setiap beberapa hari sampai habis dan tidak perlu susu lagi.
  • Saat pola tidur terganggu akibat traveling atau kegiatan di luar kebiasaan, jadwal tetap harus diatur kembali dengan konsisten.
  • Berikan reward atau hadiah pada si kecil setelah ia mampu untuk tidur sendiri di jadwal yang telah di tetapkan Ayah dan Ibu.

Siapa sangka tidur ternyata memiliki dampak penting terhadap tumbuh kembang dan kesehatan si kecil. Bila si kecil belum memiliki pola tidur yang baik, yuk Ayah dan Ibu, kita perbaiki dari sekarang. Melakukan perbaikan untuk anak secara konsisten bukanlah hal yang mudah, tetapi akan sangat indah apabila kita selalu memberikan seluruh hati dan perhatian kita kepada si buah hati untuk kebaikannya. Anak akan dapat menangkap bahasa cinta kita dan ia pun akan tumbuh menjadi anak yang bahagia.

Referensi:

  1. Sleep and Your Child. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=sleep-and-your-child-1-2909
  2. Healthy Sleep Habits. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=healthy-sleep-habits-90-P02286
  3. Bazian. Lack of sleep may disrupt development of a child’s brain. https://www.nhs.uk/news/neurology/lack-of-sleep-may-disrupt-development-of-a-childs-brain
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

4 comments

winda Maret 30, 2019 - 10:14 pm

anak saya usia 12bulan tapi belum bisa tidur semalaman, masih bangun minta nenen 3-4x dalam semalam, itu mempengaruhi kualitas tidurnya g ya ? soalnya klo g di nenen i g bisa tidur lg anak saya

Reply
admin April 12, 2019 - 8:47 am

Selamat pagi Ibu. Iya, hal tersebut memengaruhi kualitas tidur karena di usia 12 bulan biasanya anak sudah bisa tidur sepanjang malam. Mungkin bisa diperhatikan kembali untuk jadwal menyusu kenyang sebelum tidur dan waktu napping di siang hari jangan lebih dari 1,5 jam.
Salam,
Kejora Indonesia

Reply
winda Maret 30, 2019 - 10:14 pm

anak saya usia 12bulan tapi belum bisa tidur semalaman, masih bangun minta nenen 3-4x dalam semalam, itu mempengaruhi kualitas tidurnya g ya ? soalnya klo g di nenen i g bisa tidur lg anak saya

Reply
admin April 12, 2019 - 8:47 am

Selamat pagi Ibu. Iya, hal tersebut memengaruhi kualitas tidur karena di usia 12 bulan biasanya anak sudah bisa tidur sepanjang malam. Mungkin bisa diperhatikan kembali untuk jadwal menyusu kenyang sebelum tidur dan waktu napping di siang hari jangan lebih dari 1,5 jam.
Salam,
Kejora Indonesia

Reply

Leave a Comment

Open chat
Selamat datang di Kejora Indonesia ada yang bisa kami bantu ?