Asap Rokok dan Menyusui

dr. Meutia Ayuputeri, MRes, IBCLC
Dokter umum, Konselor menyusui

Halo Keluarga Kejora,

Bayi dan anak-anak yang terpajan asap rokok memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia, asthma, bronkitis, infeksi telinga, sinusitis, alergi, dan iritasi mata. Sistem pencernaan bayi juga rentan terkena kolik akibat iritasi nikotin dari asap rokok.  Lebih jauh lagi, risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) bayi dengan kedua orang tua yang merokok tujuh kali lebih tinggi dibanding bayi yang orang tuanya bukan perokok.

Ibu yang merokok atau terpajan asap rokok pasif memiliki risiko berhenti menyusui lebih awal dan refleks keluarnya ASI (Let Down Reflex) terganggu. Kadar hormon prolaktin yang lebih rendah juga dapat menyebabkan pasokan ASI tidak optimal.

Bagaimanakah cara mengurangi bahaya asap rokok pada bayi anda?

  • Tetap menyusui

Menyusui memiliki keuntungan imunologis bagi bayi yang terpajan asap rokok.

  • Berhenti, atau setidaknya kurangi frekuensi merokok secara bertahap.

Ayo Ayah dan Ibu Kejora, manfaatkan momen kelahiran si kecil untuk berhenti merokok.

  • Apabila anda harus merokok, lakukan segera setelah menyusui di ruangan terpisah, untuk meminimalisasi pajanan nikotin ke bayi.

Editor drg. Annisa Sabhrina

Sumber:

Breastfeeding and Cigarette Smoking


https://www.llli.org/breastfeeding-info/smoking-and-breastfeeding/

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Leave a Comment

Open chat
Selamat datang di Kejora Indonesia ada yang bisa kami bantu ?