Apa itu Lasik?

dr. Dyah Tjintya Sarika, SpM
Dokter Spesialis Mata

Halo ayah dan ibu Kejora. Apa kabar keluarga sehat Kejora? Kalau di bulan-bulan kemarin saya membahas tentang kelainan yang dapat terjadi pada mata, pada bulan Maret ini saya akan bahas tentang salah satu prosedur operasi mata yang paling popular di antara orang awam yaitu LASIK. Pasti ayah dan ibu akan bertanya-tanya, kapan sih dok anak saya boleh di LASIK ? Minimal ukuran kacamatanya berapa ya dok? Apakah sakit dok di LASIK? Berapa lama prosesnya? Setelah LASIK bisa balik lagikah dok pakai kacamata lagi? dan pertanyaan-pertanyaan lain yang sering ditanyakan oleh orang tua ataupun pasien sendiri. LASIK ini merupakan prosedur operasi paling popular di dunia, menurut American Academy Ophthalmology (AAO) dilakukan sekitar 700.000 prosedur LASIK setiap tahunnya di US karena hamper setengah dari populasi yang berusia 20 tahun ke atas di US menderita kelainan refraksi. Sementara di Indonesia sendiri kelainan refraksi menjadi penyebab kebutaan ketiga terbanyak setelah katarak dan Glaukoma. Yuk mari sedikit kita bahas tentang Apa itu LASIK?, Apa saja syarat untuk menjadi kandidat LASIK? Bagaimana prosedur/tahapan-tahapan LASIK? Apa saja kontraindikasi dan komplikasi dari tindakan LASIK?

Definisi

LASIK sendiri berasal dari bahasa Yunani dan merupakan kepanjangan dari Laser In Situ Keratomileusis. LASIK merupakan salah satu prosedur operasi mata yang digunakan untuk mengkoreksi kelainan refraksi dengan menggunakan teknologi laser. Kelainan refraksi yang dimaksud adalah rabun dekat (hypermetropia), rabun jauh (miopia) dan silinder (astigmatisma). Tujuan dari LASIK adalah pasien dapat terbebas dari kacamata ataupun lensa kontak untuk dapat melihat jelas.

Anatomi

Tindakan operasi LASIK dilakukan pada organ mata yang disebut kornea. Kornea memliki 5 lapis antara lain:

  1. Epitel
  2. Membran bowman
  3. Stroma
  4. Membran Descemet
  5. Endotel

Tahapan-tahapan pada LASIK

Tindakan LASIK memerlukan waktu kurang lebih 20 menit untuk kedua mata. Walaupun tindakan LASIK ini membutuhkan waktu yang singkat, namun penting sekali bagi pasien untuk kooperatif terhadap instruksi dari operator selama tindakan. Anestesi yang digunakan pada prosedur LASIK adalah anestesi topikal yaitu obat tetes.

Tahapan-tahapan LASIK antara lain:

    1. Tahap pertama adalah membuat lapisan pada kornea yang disebut flap dengan menggunakan teknologi femtosecond laser. Femtosecond laser adalah sinar infra red yang memiliki kemampuan sangat akurat dengan tingkat panas yang sangat rendah. Femtosecond laser bekerja dalam ultra short impulses of light dan dapat membuat lubang sekecil 1/100 mm hanya dalam ¼ triliun per detik.
    2. Tahap kedua setelah flap terbuka maka dilakukan penyinaran laser pada bagian stroma kornea untuk mengubah bentuk kornea yang bertujuan untuk menghilangkan kelainan refraksi (minus, plus dan silinder) dengan teknologi Excimer Laser
    3. Tahap ketiga setelah penyinaran selesai, flap dikembalikan ke posisi awal.
    4. Dalam waktu kurang dari 3 menit, flap akan melekat dengan kornea kembali tanpa perlu dijahit

Kandidat LASIK yang ideal

  1. Disarankan pada usia minimal 18 tahun dan memiliki ukuran kacamata/lensa kontak yang stabil selama paling tidak 1 tahun terakhir
  2. Kedua mata harus dalam keadaan sehat
  3. Melepas lensa kontak lunak (soft contact-lens) selama 14 hari atau lensa kontak keras (hard contact-lens) selama 30 hari berturut-turut sebelum dilakukan tindakan LASIK
  4. Tidak sedang hamil atau menyusui
  5. Sudah mendapatkan
    informasi yang adekuat tentang keuntungan dan risiko dari prosedur LASIK

Kandidat LASIK yang kurang ideal (Less than ideal)

  1. Pasien -pasien dengan mata kering (dry eyes) karena setelah tindakan LASIK akan memperberat keadaan mata keringnya
  2. Pasien-pasien yang memiliki kelainan autoimun, pasien yang mengonsumsi obat steroid atau imunosupressan: dapat memperlambat proses penyembuhan
  3. Pasien pasien yang memiliki luka/jaringan parut pada kornea: hasil tidak akan maksimal
  4. Pasien – pasien yang memiliki risiko trauma tinggi seperti atlit-atlit olahraga dengan kontak (contact sports): risiko terjadi dislokasi dari flap LASIK

Kontraindikasi LASIK/non kandidat LASIK

  1. Pasien yang memiliki kelainan katarak
  2. Pasien yang memiliki kelainan glaukoma stadium akhir
  3. Pasien yang memiliki kelainan kornea dan penipisan kornea (Keratoconus atau pellucid Marginal Degeneration)
  4. Patients with unrealistic expectations

LASIK itu bisa mengkoreksi sampai berapa dioptri?

  1. Pada pasien miopia: sampai -12 D
  2. Pada pasien hipermetropia: sampai +6 D
  3. Pada pasien astigmatism: sampai silinder 6 D

Namun 3 hal di atas ini tidak mutlak melainkan disesuaikan dengan keadaan kornea mata kita melalui pemeriksaan pre-LASIK. Pemeriksaan pre LASIK yang dibutuhkan:

  1. Pemeriksaan tajam penglihatan terbaik
  2. Pemeriksaan tekanan bola mata
  3. Pemeriksaan segmen anterior mata
  4. Pemeriksaan topografi kornea
  5. Pemeriksaan ketebalan kornea
  6. Pemeriksaan pupil
  7. Pemeriksaan saraf mata (retina)
  8. Assessment for Dry Eye Syndrome

Semua pemeriksaan ini harus dilakukan sebelum tindakan LASIK dilakukan.

Komplikasi dan efek samping LASIK

  1. Koreksi yang berlebihan atau kurang (over/under correction)
  2. Pandangan glare/halos
  3. Dry Eye Syndrome
  4. Infeksi pada kornea
  5. Inflamasi
  6. Masalah pada flap (flap bolong, flap berlipat atau flap hilang)
  7. Ectasia atau bulging of cornea
  8. Sensitif terhadap cahaya
  9. Rasa tidak nyaman /nyeri
  10. Penglihatan malam yang buruk/kesulitan untuk berkendara pada malam hari
  11. Penurunan sensitivitas kontras penglihatan

Editor: Saka Winias, drg., M.Kes., Sp.PM

Referensi :

1. American Academy of Ophthalmology. Is LASIK for Me? A Patient’s Guide to Refractive Surgery. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2008. Available at: http://www.aao.org/upload/LASIK_guide.pdf
2. American Academy of Ophthalmology. Refractive Errors & Refractive Surgery, Preferred Practice Pattern. San Francisco: American Academy of Ophthalmology, 2007. Available at: http://one.aao.org/CE/PracticeGuidelines/PPP_Content.aspx?cid=e6930284-2c41-48d5-afd2- 631dec58628
3. Sakimoto T, Rosenblatt MI, Azar DT. Laser eye surgery for refractive errors. Lancet. 2006 Apr 29;367(9520):1432-47. PubMed PMID: 16650653
4. Vitale S, Ellwein L, Cotch MF, Ferris FL 3rd, Sperduto R. Prevalence of refractive error in the United States, 1999-2004. Arch Ophthalmol. 2008 Aug;126(8):1111-9. PubMed PMID: 18695106
5. Steinert RF, Koch D, Lane S, Stulting R. Lasik Surgery Screening Guidelines For Patients. Eye Surgery Education Council. Available at : https://med.virginia.edu/ophthalmology/wp-content/uploads/sites/295/2018/01/LASIK-guidelines-for-patients.pdf
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Leave a Comment

Open chat
Selamat datang di Kejora Indonesia ada yang bisa kami bantu ?